FAMILY LIORA's JOURNAL

Perjalanan Naik Kapal di Masa Pandemi Covid-19

Disclaimer: Ini perjalanan naik kapal pada Mei 2021 dan Agustus 2021. Pengalaman naik kapal ini dengan kendaraan pribadi…

Setelah masa Idulfitri 2021 saya dan Liora berangkat ke Cikarang menggunakan transportasi pesawat, untuk kembali ke Lampung akhirnya kami diantar Putra dengan kendaraan pribadi. Tentu jika menggunakan mobil pribadi artinya kami harus naik kapal.

Baca juga: Naik Pesawat Bareng Anak (Balita)

Lalu apa saja yang beda ya? 

  • Per 1 Mei 2020 pembelian tiket kapal melalui aplikasi Ferizy. Jadi tidak lagi melakukan pembelian tiket on the spot dengan metode pembayaran cashless / menggunakan e-money (Baca juga: Naik Kapal via Dermaga Eksekutif)
  • Bersamaan dengan kebijakan pembelian tiket kapal melalui Ferizy, berlaku juga tarif kapal yang baru, baik kapal dari dermaga reguler maupun eksekutif.  Dermaga reguler untuk kendaraan golongan IVa (sedan, jeep) sebelumnya berkisar +/- Rp375.000,00 menjadi Rp419.000,00. Nah kalau dermaga eksekutif yang tadinya +/- Rp579.000,00 menjadi Rp588.000,00.
  • Menyertakan hasil tes antigen 1×24 jam. Untuk anak di bawah 12 tahun tidak perlu melakukan tes antigen. Pengalaman waktu itu di Pelabukan Merak kami tidak diminta untuk menunjukkan hasil antigen. Tetapi ketika Putra balik dari Lampung, di Pelabuhan Bakauheni diperiksa.
  • Pada Mei 2021, tidak harus keluar dari kendaraan. Untuk ini saya kurang paham bagi yang naik transportasi umum seperti bus atau travel atau kendaraan yang parkirnya di… kapal bagian bawah kapal (?) namanya geladak kapal kayaknya. (Pokoknya, itulah maksudnya wkwk kurang paham namanya.) Karena untuk kendaraan pribadi yang berada di atas, kita bisa tetap di kendaraan. Tentu mesin harus dalam keadaan mati. Akhirnya kami memutuskan untuk di dalam mobil saja.
Di mobil ajah…
Karena terasa panas, cari udara di luar mobil dulu.
  • Pada Agustus 2021, kami keluar kendaraan dan masuk ke ruang penumpang kapal.

Tidak banyak yang berbeda. Yang jelas, kita harus hati-hati selama perjalanan untuk menghindari kontak dengan orang lain dan harus rajin cuci tangan atau menggunakan handsanitizer saat harus masuk ke kapal untuk beli minuman atau ke toilet. 

Sebenarnya ada enaknya juga kalau kita tetap di mobil. Soalnya jadi bisa tidur nyaman. Tetapi… rasanya sumuk, rek! Hehehehe. Memang sih terkena angin laut dan terasa silir. Hmmm tapi… pliket 😀

Begitu, sih cerita singkat saya selama perjalanan dengan kapal di masa pandemi Covid-19.  Intinya satu, jaga diri dan keluarga. Hehehe. Berikut beberapa foto yang saya tangkap. Agak mendung dan disertai gerimis kala itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *