Setelah Idulfitri 2021 pada Mei lalu saya dan Liora ke Cikarang, akhirnya kami kembali lagi pada bulan Agustus 2021. Berbeda dengan yang sebelumnya, kami melakukan perjalanan menggunakan Bus Damri. Perjalanan ini bukan perjalanan yang direncanakan. Niat mau ke Cikarang ya langsung aja berangkat dengan packing beberapa jam sebelum berangkat. Sebenarnya, saya dan Putra agak khawatir juga perjalanan dengan balita dengan naik bus, ditambah naik kapal! Duh gak kebayang repotnya… Pada akhirnya pun mantap dan berangkat dari Pringsewu pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Naik Pesawat Bareng Anak (Balita)
Persiapannya apa saja?
- Hasil tes antigen 1×24 jam. Hasil ini dikumpul secara kolektif oleh kondektur bus untuk dicek saat masuk pelabuhan. Untuk anak di bawah 12 tahun tidak perlu tes antigen.
- Tas khusus barang bawaan penting (sling bag) untuk dompet, HP, dan hasil tes antigen supaya akses mudah.
- Tas khusus barang bawaan anak (tas ransel) untuk minuman, makanan, snack, selimut tipis, dll.
- Siapkan obat anti mabuk anak. Saya menyiapkan antimo anak rasa jeruk. Khawatir Liora merasa pusing dan mual saat naik bus atau kapal.
- Mental dan tenaga. Hahaha. Kalau naik bus, pasti bus berada di gladak bawah dan harus naik tangga jika mau ke tempat penumpang. Jadi harus menggendong Liora supaya aman naik tangganya. Secaraaaa tangga di kapal kan kecil-kecil dan ngeri aja gitu. Udah gitu pegangan tangganya agak berkarat. Sampai di atas, saya ngos-ngosan, Buuuuund! Apalagi dobel masker haha.
Berbeda dengan pengalaman saat naik kapal di bulan Mei 2021, nampaknya penumpang harus keluar dari kendaraan. Ada banyak orang di dalam kapal. Namun tetap jaga jarak dengan berselisih satu bangku dengan penumpang lainnya.
Waktu itu kami naik kapal di malam hari, jadi kami tidak menikmati lautan. Herannya, Liora benar-benar melek, tidak mengantuk. Padahal sebelumnya sudah minum obat anti mabuk. Akhirnya kami menikmati pop mie sembari menonton film Mulan dari TV kapal. Kali pertama Liora makan pop mie, katanya, “Mi kapal.” LOL. Lalu kali pertama nonton Mulan sambil bertanya kenapa itu bisa terbang? Hahaha.
Dua jam melaut (melauuuuut), akhirnya kami keluar dari kapal dan melanjutkan perjalanan darat. Saat itu Liora barulah tertidur pulas hingga tiba di Gambir sekitar pukul 03.30 WIB deh kayaknya. Tidak tega membangunkannya, tetapi… Putra sudah datang menjemput! Tau hal itu, Liora langsung melek dan kami bertiga kembali berkumpul ❤️
Kesan pertama naik bus bareng balita… Menyenangkan! Liora pun terlihat menikmati perjalanannya. Sebenarnya kalau melakukan perjalanan pada balita yang sudah bisa diajak komunikasi, pasti akan terasa mudah. Apalagi dengan kekuatan sounding.
Namun… berbeda dengan kali kedua naik bus bareng Liora. Pada November 2021, kami kembali ke Cikarang naik Bus Damri lagi. Rasanya optimis dengan perjalanan ini karena sudah memiliki pengalaman. Untuk segala persiapan, saya melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Peraturan pemerintah mengenai perjalanan luar kota pun masih sama.
Perjalanan dengan bus kali kedua ini, saya dan Liora sama-sama pusing, sama-sama mual di kapal, dan sama-sama merasakan seakan masih di atas kapal meski sudah sampai tujuan. Padahal perjalanan kami ini di siang hari. Bahkan kami bisa menikmati indahnya pemandangan laut di siang hari.
Kesan kedua naik bus bareng balita… mabok! Saya rasa ini juga tergantung dari kondisi kesehatan kita. Sepertinya saat itu saya memang kurang tidur dan Liora lagi susah makan. Jadi kami sama-sama masuk angin. Jadi, tips perjalanan dengan balita itu yang paling utama: Pastikan tubuh sehat!